Minggu, 12 April 2020

Perawat Gugur Dalam Tugas Kemanusiaan Penanganan Wabah Covid 19

Sudah 12 sejawat kami yg gugur dalam tugas kemanusiaan penanganan COVID-19

Sekalipun nyawa yang menjadi taruhan, tak menyurutkan komitmen dan semangat perawat dan tenaga kesehatan lainnya untuk setia dalam menjalankan tugas mulianya.

Rasa duka dan turut berbelangsungkawa atas meninggalnya perawat disaat menjalankan tugas menangani pasien yang terpapar Covid-19 disampaikan oleh Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) melalui berbagai media massa.

“Kita turut berdukacita secara mendalam, mudah-mudahan perawat yang telah meninggal dunia ditempatkan yang layak disisi Tuhan, dan semoga jasa-jasanya selalu terkenang di hati perawat dan masyarakat

Ketua Umum DPP PPNI ini mengharapkan juga kepada keluarga yang ditinggalkan, semoga dapat diberikan kesabaran dan kekuatan menghadapi musibah ini.

“Tentu saja, kami bangga kepada perawat yang menjadi keluarga anda, menjadi pahlawan kemanusiaan, dan mudah-mudahan ini juga mengharumkan nama keluarga, dan juga kita sebagai profesi perawat.

DPP PPNI dalam berbagai kesempatan selalu memohon dan mengharapkan kepada pemerintah Indonesia untuk menyediakan secara terus menerus Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kesehatan terutama perawat, demi keamanan dan keselamatan dalam bertugas.

Perawat sebagai garda terdepan dalam menangani pasien Covid-19 mempunyai tingkat risiko yang besar, mengingat setiap harinya tenaga perawat sering melakukan kontak langsung dengan pasien tersebut.

Adapun langkah konkrit dari DPP PPNI, melalui Gugus Tugas Covid-19 DPP PPNI telah menyalurkan APD berstandar dengan jumlah terbatas untuk rumah sakit yang menangani pasien Covid-19 lebih banyak di wilayah DKI Jakarta dan wilayah penyangga lainnya, yang memerlukan secara darurat. (IR)